Sunday, April 2, 2017

Etika Bisnis

Sebuah dasar bagi etika pemasaran: hubungan yang baik bagaimana bila etika sudut pandang yang benar
Patrick E. Murphy

          Makalah ini berfokus pada dasar etika hubungan pemasaran dengan mengambil suatu sudut pandang etika yang benar. Kami membayangkan hubungan pemasaran memiliki tiga tahap yaitu, tahap Pembentukan, tahap pemeliharaan dan tahap penguatan. Setiap tahap dikaitkan dengan lebajikan etis dominan dan seluruh proses tertanam di beberapa kebajikan menyeluruh lainnya. Ini adalah pendapat kami bahwa hubungan pemasaran secara inheren suatu kegiatan etis, karena hubungan abadi tidak dapat dibangun atau dipertahankan tanpa dasar moral yang kuat.
          Tulisan ini dibagi menjadi empat bagian. Bagian pertama, kita meneliti akar sejarah hubungan pemasaran. Bagian kedua, pandangan kedua ciri  Amerika dan Eropa pada hubungan pemasaran. Bagian ketiga, kami menyajikan sebuah model pemasaran hubungan etis dan mendiskusikan komponen-komponennya. Dan bagian terakhir, kita meletakkan dasar bagi mereka yang mungkin mau mencoba untuk mengukur kehadiran karakteristik ini dalam bisnis dan konsumen kemitraan yang telah di klaim sukses. Akhirnya, kita menarik implikasi bagi manajer pemasaran dan peneliti.

Akar sejarah hubungan pemasaran
          Hubungan pemasaran biasanya menghasilkan hubungan ekonomi, teknis dan sosial yang kuat dianatara pihak-pihak pemangku kepentingan sehingga mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi pertukaran. Termasuk dalam hubungan pmenasaran tidak hanya pertukaran antara pembeli/penjual, tetapi juga kemitraan bisnis, aliansi strategis, dan jaringan pemasaran koperasi.
Pandangan orang Amerika pada hubungan pemasaran
          Hubungan pemasaran sebagai istilah pertama kali muncul dalam literatur pemasaran di AS pada tahun 1983 (Berry, 1995). Jasa pemasaran disedikan konteks untuk memperkenalkan hubungan pemasaran. Gagasan utama telah dibahas oleh banyak pemasaran penulis menggunakan descriptor yang berbeda untuk waktu yang lama. Namun, sebagai subjek yang dapat diidentifikasi dalam domain keseluruhan pemasaran di AS, hubungan pemasaran adalah fenomena yang relatif baru. Apa yang membuat hubungan pemasaran begitu meluas adalah bahwa hal itu telah terbukti dapat diterapkan untuk semua sektor seperti sektor pemasaran, barang konsumsi, jasa dan pengaturan bisnis ke bisnis.
Pandangan orang Eropa pada hubungan pemasaran
          Hubungan pemasaran juga memiliki tradisi lama dalam bidang pemasaran di akademik eropa. Baker (1994) megamati bahwa sama seperti hubungan pemasaran mulai menyita pikiran teori di AS, pekerjaan telah berlangsung selama lebih dari dua puluh tahun di Eropa. Pernyataan ini bukan untuk mempamerkan, tetapi untuk menunjukkan bahwa anteseden hubungan pemasaran dapat ditelusurin kembali di tahun 1950-an dan 1960-an di pekerjaan “Copenhagen School”(Gronroos, 1994).


Sumber :
http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/03090560710718102

_____________________________________________________________

Pengembangan etika bisnis dari pekerjaan orang dewasa: sebuah studi di Vietnam
Lam D. Nguyen,
Bahaudin G. Mujtaba,
Frank J. Cavico.

          Setiap hari orang membuat keputusan. Mereka sering menghadapi masalah etika, etika adalah bagian dari kehidupan manusia. Dengan demikian, bersikap etis adalah penting, tidak hanya untuk individu tetapi juga untuk organisasi yang ia miliki dan diatas semua untuk masyarakat (Conroy dan Emerson, 2004). Perilaku etis dari bisnis dan perusahaan karyawan telah menjadi fokus dari kelompok pemangku kepentingan yang berbeda termasuk bisnis komunikasi dan sosial (Burns, 2012). Dalam lingkungan bisnis, manajer dan karyawan sama di semua tingkatan sering berurusan dengan isu-isu etis yang berhubungan dengan pekerjaan, dank arena itu, perilaku etis yang diharapkan dari setiap orang di tempat kerja modern. Ada banyak peneliti yang telah mempelajari etika dan perilaku etis manajer dan penjabat senior dari perusahaan besar (Clark, 2008). Para peneliti tahu bahwa keserakahan mempengaruhi orang untuk berperilaku tidak etis, selanjutnya, factor juga bisa menjadi kekurangan seseorang dari pendidikan, usia muda atau kurangnya pengalaman manajemen yang mengarah mereka untuk membuat etika penyimpangan dalam penilaian.

Vietnam Saat ini
          Vietnam adalah salah sari dari sepuluh anggota perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Vietnam memiliki populasi sekitar 93,4 juta orang. Dimana lebih dari dua pertiga berada di kisaran usia 15-64 tahun. Ada 58 provinsi dan 5 kotamadya (kota besar) termasuk kota Ho Chi Minh dan Can Tho di selatan, Hanoi (ibukota), Hai Phong di utara dan D Nang di central. Vietnam adalah bahasa resin, sedangkan bahasa inggris adalah bahasa kedua.
Etika dan Korupsi di Vietnam

          Konsep etika bisnis yang relatif baru di Vietnam meskipun prinsip-prinsip moral, konsep dan pelajaran diperkenalkan awal dalam sistem pendidikan. Untuk semua orang Vietnam, menjadi beretika berarti menjadi complaint danmengikutin instruksi dari otorias hirarkis lebih tinggi. Sejak mengadopsi kebijakan “Doi Moi”, negara itu membuka pasarnya terbuka dan menjadi lebih usaha saat ini berbagai masalah seperti hak konsumen, produk dan kualitas pelayanan dan keamanan, ha k atas kekayaan intelektual.

Sumber:
http://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/JABS-05-2013-0027

No comments:

Post a Comment