Kelompok
1 :
Ferry (14214186)
Emalia Kartika Dewi (13214548)
Nurul Fatwa Sari Utami (18214266)
Sisi Maulidi Audisti (1A214310)
Siti Khodijah Hutabarat (1A214360)
Yusniar (1C214601)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
A.
PENGERTIAN
LAPORAN BISNIS
Laporan bisnis adalah suatu laporan yang bersifat
netral, memiliki tujuan yang jelas serta menyajikan fakta kepada seorang atau
lebih dalam rangka mencapai tujuan bisnis tertentu.
Laporan bisnis ialah
setiap dokumen factual yang menyatakan tujuan perusahaan merupakan sarana
manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi pada pengambilan
keputusan harus bersifat akuran, lengkap dan obyektif.
Laporan bisnis juga
dapat idartikan sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak
memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada
seseorang atau untuk kepentingan bisnis tertentu.
Lapoan bisnis juga merupakan pesan-pesan yang
objektif, tersusun secara teratur yang digunakan untuk menyampaikan informasi
dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi atau lembaga ke
lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Laporan fakta
meliputi kejadia-kejadian, kondisi, mutu perkembangan hasil, produk,
masalah,atau saran pemecahan. Laporan dapat membantu penerima memahami situasi
bisnis yang kompleks, menyelesaikan tugas-tugas teknik, atau merencanakan
prosedur-prosedur, pemecahan masalah dan membuat kenijakan tentang perencanaan
strategis.
Suatu laporan dapat berbentuk tertulis ataupun lisan ataupun
keduanya (lisan dan tertulis). Laporan tertulis biasanya mendahului penyajian
secara lisan yang didasarkan pada dokumen tertulis. Dalam bisnis, secara umum penulisan lapran digunakan untuk memenuhi
berbagai keperluan antara lain:
a. Untuk
memantau dan mengendalikan operasi perusahaan, misanya laporan operasi, laporan
kegiatan karyawan.
b. Untuk
membantu mengimplementasikan kebijakan dan proses yang telah ditetapkan
perusahaan, misalnya kebijakan penetapan karyawan.
c. Untuk
memenuhi persyaratan hokum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan, misalnya
laporan pajak, laporan analisis dampak lingkunga, laporan ketenagakerjaan
(perburuhan).
d. Untuk
mendokumentasikan kinerja, baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal; misalnya laporan kinerja, laporan perkembangan kegiatan.
e. Untuk
menganalisis informasi dan memberikan masukan bagi pengambilan keputusa atas
isu tertentu; misalnya laporan riset laporan justifikasi.
f. Untuk
memperoleh sumber pendanaan dan pembukuan bisnis baru; misalnya proposal
penjualan, proposal pengembangan produk baru.
Selanjutnya laporan bisnis dapat digolongkan ke dalam jenis sebagai
berikut.
1. LAPORAN
MENURUT FUNGSINYA
Jenis laporan menurut fungsinya terdiri
laporan informasional dan laporan analitis. Laporan informasional adalah
laporan yang bersifat memberi informasi, menyajikan fakta tanpa melakukan
analisis, tanpa kesimpulan dan tanpa memberi rekomendasi. Sedangkan, laporan
analitis adalah laporan yang menyajikan fakta , menganalisis dan
menginterpertasikannya kemudian menyimpulkan dan memberi rekomendasi. Beberapa
contoh dari jenis ini adalah laporan kemajuan pekerjaan , laporan rekomendasi,
proposal dan sebagainya.
2. LAPORAN
MENURUT SUBJEKNYA
Laporan menurut subjeknya adalah laporan yang
didasarkan menurut departemen atau unit tempat laporan itu diperoleh.
Contoh-conthnya adalah laporan akuntansi, laporan personalia, laporan produk
dan sebagainya.
3. LAPORAN
MENURUT FORMALITASNYA
Laporan jenis ini dapat dibedakan atas
laporan formal atau laporan laporan panjang (pada umumnya lebih dari 10
halaman) dan laporan nonformal atau laporan singkat.
4. LAPORAN
MENURUT KEASLIANNYA
Laporan yang terdiri dari laporan otoritas,
laporan sukarela, laporan swasta, dan laporan public. Laporan otoritas yang
dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain; laporan sukarela
disusunatas inisiaif dari pembuat laporan itu sendiri; laporan swasta adalah
laporan yang dibuat oleh organisasi perusahaan swasta; dan laporan public
disusun oleh lembaga yang dibuat oleh organisasi pemerintah atau lembaga yang
dibiyai oleh Negara.
5. LAPORAN
MENURUT FREKUENSINYA
Laporan menerut frekuensinya terdiri dari
laporan berkala yaitu laporan yang disusun secara harian, mingguan,
bulanan,semesteran dan tahunan. Contoh, laporan penjualan harian, sedangkan
laporan khusus merupaka laporan atas suatu kejadian yang unik (khusus) seperti
munculnya krisis dalam suatu perusahaan.
6. LAPORAN
MENURUT JENISNYA
Laporan jenis terdiri dari laporan
memorandum, laporan surat, laporan dalam bentuk cetakan, dan laporan panjang
(laporan formal).
7. LAPORAN
MENURUT KEGIATAN PROJEK
Laporan macam ini terdiri atas laporan
pendahuluan, laporan perkembangan, dan laporan akhir.
8. LAPORAN
MENURUT PELAKSANAAN PERTEMUAN
Yang termasuk ke dalam laporan jenis ini
adalah agenda resolusi, notulen, dan laporan pertemuan. Agenda adalah suau
dokumen yang ditulis sebelum suatu pertemuan berlangsung, dan biasanya terdiri
dari jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dalam pertemuan sehingga
akan membantu peserta dalam mempersiapkan peserta. Resolusi merupakan laporan
singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil consensus dalam suatu
pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung
yang mencakup smua hal yang terjadi dalam suatu pertemuan. Laporan pertemuan
merupakan laporan resmi yang mencakup bahasan yang lebih luas dan berisi hasil
pertemuan atau konfresi penting.
B. BAGIAN POKOK
DALAM LAPORAN BISNIS
1.
Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan ada 11 (sebelas)
hal yang perlu dipertimbangkan, yakni:
a.
Pemberi Kuasa, adalah individu/organisasi yang meminta
laporan
b. Tata-letak, menginformasikan kepada pembaca tentang
apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis
c. Masalah, biasanya diformulasikan di awal pendahuluan
sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan
d.
Maksud, merupakan poin penting dalam laporan bisnis
e. Ruang Lingkup, berhubungan dengan luas cakupan atau
batas suatu pokok bahasan dalam sebuah laporan bisnis
f.
Metodologi, mengacu pada metode pengumpulan informasi
g. Sumber-sumber, mencakup berbagai sumber yang kita
gunakan dalam penyusunan
laporan bisnis, baik sumber tertulis maupun sumber
lisan
h. Latar Belakang,
jika pembaca dianggap perlu mengetahui informasi yang ada dalam laporan bisnis
itu maka latar belakang harus disampaikan
i. Definisi Istilah, jika kita menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran maka
kita harus menjelaskan kepada pembaca
definisi yang kita maksudkan
j. Keterbatasan, adalah keterbatasan dalam hal dana,
waktu, ataupun data yang tersedia
Untuk laporan singkat, beberapa unsur tersebut dapat
digabungkan menjadi satu atau dua paragraf dengan ataupun tanpa judul
“Pendahuluan”. Bahkan dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan
bila isi setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2.
Isi Laporan
Bagian terpanjang dari suatu laporan
bisnis adalah isi laporan. Dalam bagian ini, kita membahas dan mengembangkan
hal-hal yang penting secara rinci. Di samping itu, bagian ini dapat membantu
kita mencapai maksud penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang
baik, harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan.
3. Penutup
Bagian
penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, dan untuk laporan
analitis juga mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi. Oleh karena itu,
dalam Laporan Informasional bagian penutup ini dinamakan Rangkuman, sedangkan
pada Laporan Analitis disebut Kesimpulan dan Rekomendasi.
Hal-hal yang
dipertimbangkan dalam bagian penutup adalah sebagai berikut:
1. Rangkuman, berisi ringkasan pembahasan secara
menyeluruh. Kadangkala hanya berisi poin-poin yang penting, kekuatan dan
kelemahan, atau manfaat dan kerugian
2. Kesimpulan, berisi evaluasi secara ringkas fakta-fakta
yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi kita sebagai penulis
3. Rekomendasi, menyarankan suatu program tindakan yang
didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat
4.
Rencana Tindakan, merupakan pernyataan terakhir yang
mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang
yang bertanggung jawab terhadap program/projek yang akan dilaksanakan.
C. PENGORGANISASIAN
ISI DALAM LAPORAN BISNIS
Ada 2 (dua) cara yang dapat dipilih untuk digunakan
dalam penyusunan isi laporan bisnis, yakni cara dedukasi (cara langsung) dan
cara induksi (cara tak langsung).
Cara pertama:
Cara deduksi atau cara langsung berarti menyampaikan
ide pokok dan rekomendasi terlebih dahulu, seteah itu baru dijelaskan ahl-hal
yang rinci. Secara umum, kita dapat menggunakan cara deduksi atau cara
langsung, jika pembaca kita memiliki cirri sebagai berikut:
·
Eksekutif yang sibuk,
·
Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera,
·
Ingin mengetahui ‘berita baik’ atau informasi netral
·
Ingin menganalisis data lebih baik,
dan hal ini akan menjadi lebih mudah jika,
·
Kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal
laporan
·
Ingin mengetahui pendangan penulis laporan dengan
segera
·
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara
deduksi
Cara kedua:
Cara induksi atau cara tak langsung, berarti kita
menjelaskan fakta-fakta yang ada terlebih dahulu, baru kemudian kita memberikan
ide pokok, kesimpulan dan rekomendasi. Pada prinsipnya, kita menggunakan cara
induksi jika pembaca kita mempunyai karakteristik sebagai berikut:
· Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih
dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya,
·
Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan
(‘berita buruk’),
·
Merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya
·
Perlu membaca keseluruhan laporan,bukan hanya bagian
akhirnya saja
·
Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara
induksi
TEMA LAPORAN BISNIS
Tema laporan bisnis kelompok kami adalah usaha pembuatan pengharum ruangan alami yang tidak mengandung bahan
kimia. Pengharum ruangan alami ini lebih dominan terhadap aroma terapi yang
menyejukkan ruangan. Adapun laporan bisnisnya masih dalam tahap pembuatan.
Referensi :
No comments:
Post a Comment